Cinta Takkan Usai
Masih belum bisa kulupakan memory 5 tahun yang lalu, pria yang sampai saat ini
membuatku selalu memikirkannya. Bukan hanya itu, sampai saat ini aku masih mengharapkannya.
Dia bukan pria yang sempurna, tapi dia mampu mengunci rapat hatiku.
****
Lima tahun yang lalu, aku benar-benar
yakin dan berani mengklasifikasikan perasaan yang kumiliki ini sebagai gejala
jatuh cinta. Untuk yang pertama kalinya aku berani menyatakan perasaan pada
seorang pria. Pada saat hari valentine, aku memberikan sebatang coklat dan
sepucuk surat tanpa identitas pengirim. Siang malam aku memikirkan reaksi dia
saat menerima coklat dariku, apa bahagia atau marah. Kerena aku tau betul, saat
itu dia memiliki kekasih.
Tidak ada yang bisa kulakukan setelah itu, hanya menunggu hingga saatnya dia
tau siapa wanita pengecut yang telah memberinya coklat dan surat saat
valentine. Hingga harapanku hampir musnah ketika aku melihat dia sedang bersama
kekasihnya. Aku hanya bisa menangis dan berusaha mengubur cintaku dalam-dalam.
Tapi rasanya sangat sulit, semakin aku berusaha melupakan dia, semakin sakit
hatiku.
Hingga suatu malam aku mendapatkan pesan dari nomor yang tidak aku kenal, dan
ternyata itu dia. Aku sangat bahagia saat itu, tidak kuduga pria itu bisa
menghubungi aku. Setelah itu kami sering mengirimi pesan, rasanya seperti di
surga bisa berhubungan dengan pria yang kucintai. Meskipun aku tau dia masih
memiliki kekasih.
Lama setelah itu, dia mengungkapkan perasaan sayangnya padaku, tapi hanya
sebatas sayang dari seorang kaka pada adiknya. Aku tidak bisa melupakan
kata-kata itu, setelah sekian lama aku mencintainya, dia hanya menganggapku
adik saja. Aku tidak bisa terus-terusan memendam perasaanku, hingga suatu saat
aku meminta dia untuk melakukan suatu hal yang bisa membuatku membencinya. Dan
dia benar-benar melakukannya, dia menghilang begitu saja dan tidak pernah
menghubungiku. Sampai saat ini.
Dan sampai saat ini, aku masih mencintainya.
Komentar
Posting Komentar