Jika Tidak Ada Rasa Apa-apa

Kepada kamu yang mengajak aku tenggelam dalam kebersamaan. Jangan biarkan aku nyaman, jika pada akhirnya perasaan sayang hanyalah sebatas angan-angan. Sebab, sekuat apa pun membuat diri bertahan, perasaan yang tumbuh seringkali tidak bisa dikendalikan. Jika kamu tak mau menjadikan kita utuh, biarlah aku berlari sebelum aku menjadi rapuh. Sebelum aku jatuh dan tenggelam dalam perasaan yang terlalu dalam. Sementara, kamu hanya ingin menjadikan aku seseorang yang tidak akan pernah menjadi sesuatu yang penting dalam hidupmu.
Kepada kamu yang betah berlama-lama tanpa merasakan apa-apa. Angkatlah langkah sebelum terlanjur membuat hatiku patah dalam cinta yang salah. Aku tidak ingin mencintaimu sendiri begini selamanya. Sebab, begitu sakit menanggung luka yang kamu goreskan dengan sangat tega. Kamu tahu aku cinta kamu, kamu tahu segala hal tentangmu membuatku terpukau. Namun, kamu hanya ingin berlama-lama sebagai seseorang yang tidak ada rasa apa-apa. Jika tidak ada bahagia yang bisa menjadi nyata, biarlah aku menjauhi segala hal-hal yang berakar luka. Cukup kamu kukenang dalam ingatan saja.
Kelak, jika bukan aku yang kamu inginkan, siapkan saja tubuhmu dipeluk kenangan yang kedinginan. Sebab, setelah pergi, aku lupa cara kembali. Sayang-sayang itu akan kubuang, meski sungguh akan terasa sedih saat dikenang. Rindu-rindu itu akan kuhapus, meski kutahu ia akan tetap jadi masa lalu yang pilu. Lebih baik begini, pergi menjauh daripada tetap bertahan, tapi tak pernah ada di hati. Lebih baik kita tidak lagi ada. Jika kamu hanya ingin menjadikan semua kebersamaan, sebagai benih-benih luka yang tumbuh subur di dada.
Boy Candra | 25/02/2015
Dalam buku Senja, Hujan dan Cerita Yang Telah Usai

Komentar

  1. Kutipan yang mewakili hati, ahh sudahlah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup... Sangat mewakili 😂 Btw thanks sudah mampir ke Rumah Wortel

      Hapus

Posting Komentar

Postingan Populer